Menelisik keindahan Air Terjun Arjuna

Tiba-tiba hujan mengurungkan niat menjelajah air terjun hari ini. Saya berpikir memutar arah pulang atau terus berjalan sambil hujan-hujanan, karena selain terlanjur membawa tubuh yang basah juga pemburuan tempat kali ini memungkinkan untuk mandi di lokasi. Ah sudahlah, Ersa juga terlihat antusias memancarkan aura petualangannya.  Saya dan Ersa memang punya kesamaan yang tidak bisa dipisahkan, yaitu jalan-jalan. Setelah jalan bareng ke Bukit Kacapi beberapa bulan lalu, dia mengajak saya untuk menelisik keindahan air terjun Arjuna di Tasikmalaya. Awalnya senang karena kami hanya pergi bersama komunitas sendiri, yaitu anggota dari pemberdaya kaum perempuan tapi tidak dipungkiri kalau diikuti teman laki-laki akan lebih menyenangkan karena melindungi kami dari suasana hutan yang menakutkan. hhh

Mas Dino seorang pendiri komunitas Tapak Sendal juga megikutsertakan diri terlebih menjaga pacarnya. Oh iya, saya belum mengenalkan komunitas Tapak Sendal ya di postingan sebelumnya. Komunitas Tapak Sendal adalah komunitas anak-anak muda Tasikmalaya yang berdedikasi untuk bepergian. For more information, you may visit on instagram @tapakst.

 Air terjun atau curug adalah aliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar sungai, lereng atau lembah. Ia juga merupakan salah satu kekayaan alam yang memiliki seni mimesis terhadap alam itu sendiri. Mimesis atau tiruan terhadap alam semesta dimana ketika airnya jatuh maka akan mengikuti garis vertikal dibelakang untuk mengairi saluran terkecil hingga muara paling besar yaitu lautan. Plato, dalam mimesis’theory mengungkapkan sifat batiniah dari air adalah salah satu bukti bahwa air sangat fungsional termasuk menyucikan jiwa manusia. dibalik itu, beberapa ari terjun di Indonesia terkenal dengan kisah mistis dan selalu dikait-kaitkan dedegan sosok yang jadi penunggunya. Hal tersebut berawal dari banyaknya kejadian yang sering menimpa para pengunung secara tiba-tiba seperti terpeleset atau terbentur hingga menghilangkan nyawa. Kejadian-kejadian itu sudah tidak asing lagi saya dapatkan dari beberapa teman yang juga aktif sebagai pengelana air terjun di Indonesia.

Air terjun Arjuna berada berada di Santanamekar, Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pengunjung bisa mengakses jalan utama dari Rajapolah Tasikmalaya kemudian masuk ke arah Cisayong dengan menempuh jarak kurang lebih 2 jam. Lokasi air terjun tersebut memang satu arah dengan air terjun atau curug Badak dan Batu hitam, bahkan untuk air terjun arjuna sendiri sering disamakan atau merupakan bagian dari air terjun badak. Tetapi, untuk eksistensinya sangat jauh berbeda di mana air terjun ini memiliki tempat dan keindahan yang tidak bisa dibandingkan dengan air terjun manapun.

Kami bertiga menyusuri hutan yang rimbun dengan pepohonan, dibuat gelap dengan batu-batu hitam besar dan licin tak beraturan. Sungguh, benar-benar diluar dugaan!  Tidak pernah saya temukan jalan menuju air terjun securam dan semengerikan ini, rasanya ingin pulang lagi, saya merintih dan menahan isak antara harus melewati tebing kecil atau menyusuri  sungai sampai ke tujuan. Tidak peduli lagi suara-suara aneh dan akar-akar nakal yang melilit ke kaki, saya pun jatuh terbetur pada batu besar ketika memilih lompat dari pada masuk lagi ke aliran sungai. Ini pertama kalinya semesta membuat kaki saya memar dan berdarah dalam ketakutan. Bagaimana bisa pulang? Sementara Ersa terus meyakinkan tekad saya untuk tidak membawa setengah hati ketika menaklukan medan perjalanan. perjalanan mendaki gunung atau menyelam di laut, resiko terbesar terjadinya kecelakaan adalah ketika hati dan pikiran kita tak sejalan. Apalagi jika hatimu dengan si doi tak sejalan :/

Pukul 11:30 kami masih menyusuri jalan, membungkam banyak ucapan, menungdukan pandangan kami pada jalanan terjal ini. saya jadi teringat sebelum masuk ke dalam hutan ini, menurut salah satu warga setempat yang saya temui, air terjun Arjuna merupakan air terjun yang cukup banyak nilai mistis di mana nama arjuna berasal dari ritual yang sering dilakukan pengunjung. Mereka bersemedi menautkan semesta dengan keyakinannya masing-masing. Ada yang ingin mendapatkan kekayaan juga ketenaran. Termasuk saya, endapan keyakinan melihat tempat ini adalah salah satu kebesaran Tuhan yang maha kuasa.

Tidak ada seorangpun ditempat ini selain kami yang dibuat kagum pada air yang terlihat seperti ukiran. Gambar-gambar di internet tidak menipu sama sekali mengenai warna dan cahaya yang sebenarnya. Tidak ada air terjun seindah ini, bagi saya ini pertama kali melihat aliran air mengikuti ukiran batu dibelakangnya. Sesuai namanya, air terjun ini adalah arjunanya di Tasikmalaya atau bahkan dari beberapa air terjun yang saya kunjungi di Jawa Barat. Semakin sore orang-orang silih bergantian datang kesini, saya dan Ersa pun mulai terganggu dengan keramaian. Kami beralih tempat menuju ketinggian dengan menapaki tumpukan batu yang tidak beraturan, ada banyak fasilitas alam semesta di sini selain kolam juga dataran tinggi yang kondusif untuk bukan cemilan atau makan nasi.

diambil dari senja astra jingga

Tampak permukaan kolam dari atas terlihat biasa saja, tapi perlu hati-hati dengan kedalaman yang tidak bisa diperkirakan. Untuk menyelam di kolam seperti ini memang harus punya keahlian khusus sebagai penyelam atau minimal bisa berenang karena tidak sedikit orang menerjunkan diri akhirnya minta bantuan orang lain untuk bertepi.

Kolam air terjun semakin ramai dipenuhi kaum lelaki seperti hendak bersemedi menyematkan kegagahan airnya. Dan kami segera pergi menjelang sore menyisir pelataran yang cukup kendap dengan sinar matahari, pepohonan besar juga lumut menggelapkan seisinya.

Untuk Ersa, terima kasih selalu jadi kawan dalam perjalanan. Kita tidak pernah tahu kapan kenanga akan mengulang sendiri ceritanya, sebab itu biarkan ia abadi dengan kata-kata semoga esok lusa kau membacanya.

Untuk semesta dan seisinya, tidak ada yang mudah untuk mendapatkan keindahan pada sebuah tujuan. Kadangkala saya selalu terbentur bahkan jatuh, terlalu sering juga saya berpikir untuk hampir menyerah pada keinginan yang dihendak dicapai. Tetapi, sungguh skenario Tuhan itu yang paling baik. Saya selalu belajar dari setiap kepingan perjalanan.

Setelah banyak air terjun yang saya kunjungi, mulai dari air terjun yang berada di Panjalu kabupaten Ciamis sampai air terjun yang ada di Tasikmalaya seperti curug Koja, curug badak, curug cimanintin termyata ada satu air terjun yang membuat saya terkesima dengan kegagahan dan sejarahnya, yaitu air terjun Arjuna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Baskerville 2 by Anders Noren.

Up ↑